Aku Tidak Mengerti!

Bagaimana bisa kau berbohong dengan hatimu? Kau kan seorang terpelajar. Lalu mengapa memperlihatkan ketakutan dalam kegelapan. Padahal kita harus menunjukan keberanian agar kawan-kawanmu tidak merasa takut dan cemas, atau ikut juga menjadi berani.

Aku mendengar beberapa orang mengatakan, "kau sosok yang punya pendirian." kemudian, "meski berpayung hijau tetapi tindakannya merah". Katanya...

Tetapi aku ragu. Ingin memanggilmu dan duduk bersama-sama, lalu memperdebatkan keraguanku, mempertanyakan lebih tegas kata "SETUJU" dan "TIDAK SETUJU" pada realita yang hidup. Kau mengerti kan..?

Tapi, mengapa kau berlari dan bersembunyi, lalu mengintip dari balik jendela yang jauh dan tak ada kain gordennya.? Mengapa pura-pura tak mendengar dan tidak mengetahui, kalau ada jiwa seorang lelaki kurus berpipi tirus sedang turun dari motor rongsokan, karatan dan buntu miliknya, ia mendendangkan langkahnya, tegak menuju ke rumahmu, ke pintu hatimu, bersama surat asmara digenggamnya erat, surat yang hampir habis terpatah-patah.
Mengapa tidak keluar menemuinya dengan senyum tawa riang gembira dan keunikanmu semuanya keindahanmu tanpa tanding, mencahayai kegelapan semesta...?

Hehehe.., apa aku yang sok mengerti saja.? Sok, sok saja. Hahaha. Maaf ya Kalau salah. Tapi kalau benar, mengapa tidak menghampiriku saja, dan katakan bahwa, "aku benci" kek, "jangan usik aku lagi" kek, atau "aku mencintaimu, sungguh, aku, juga sangat mencintaimu.!"...?

Hehehe.., Tetapi aku tahu, tidak sesederhana itu. Ya, tidak sesederhana itu TOLOL.!

Lu kalau sudah begini sudah seperti si GOBLOK  SEGOBLOK-GOBLOKNYA si TOLOL.! Kata teman.

Akh, kok jadi begini sih.? Aku juga nggak tau. Kata-kata ini membiarkannya mengalir saja terus...

Komentar

Postingan Populer