Di Jalanan Ini, Ma, Akan Ku Ceritakan

Lentera Merah

Di jalanan ini, Ma. Di jalanan ini aku melihat, Ma, aku melihat orang-orang boleh mati ditembusi peluru aparat yang penting modal tetap hidup.

Aku melihat orang-orang boleh lapar yang penting kita bergelar, tak peduli dengan suara hati "mengapa mereka lapar dan miskin papa.? Sebab akibatnya apa.? Siapa yang melahirkan kehidupan yang keji macam begini.?"

Ya, di jalanan ini, Ma, orang-orang boleh berkehidupan tak aman, yang penting pangkat dan jabatan segelintir manusia-manusia pelit dan angkuh tentram sentosa, mapan dan mewah, dan memperoleh puji-pujian hasil dari persekongkolan kepalsuan mereka, komplotan iblis.

Di jalanan ini, Ma. Mengilhami materi dan pengetahuan yang paling luas kenyataan-kenyataannya. Bahkan memberikan cahaya rahmatnya sendiri, bahwa sebagai manusia yang fitrahnya bahagia kita harus berdiri dan berpihak pada arah jalan yang mana. Itu telah kau ajari kepadaku dahulu, Ma, mendongeng-dongengkanku sebelum tidur tentang kehidupan yang "rahmatan'lil'alamin", juga jalan yang "sirotulmustakim". Kini aku melihat kenyataan-kenyataannya. Ya, dan di jalanan ini, akan ku ceritakan nanti lingkungan-lingkungannya yang tak pernah diterangkan guru dan maha guru di tempat pendidikan ku, juga tidak pernah kita ketahui selama ini, di rumah...


Ternate, 14 Februari, 2020

Lentera Merah

Komentar

Postingan Populer