MAMAH KU MAU BERANGKAT UMRAH

Foto 2021, Aku Dan Mamahku

MAMAH KU MAU BERANGKAT UMRAH. Pagi ini aku bangun dari tidur. Saat mata masih lengket dan mengantuk, ku keluar dari kamar, mendapati Mamah dan adikku sibuk menempel fotonya di koper. Melihat itu, bergegas aku menghampiri mereka. Dan, "Mamah mau berangkat umrah kapan.?", tanyaku.

"Selasa depan. Tanggal 24", jawabnya singkat.

Aku lalu menendang langkah menuju ke kamar mandi, menyuci wajah tanpa sabun dan tak gosok gigi. Di dalam kamar mandi terdengar, "besok Mamah ke dara (ke kampung) pigi (pergi) kubur (ziarah kubur)", suara Mamahku berucap di luar.

Setelah dari kamar mandi, bergegas aku ambil air hangat dan ku minum. Lalu, "Mamah mau ke dara di mana? Dagasuli (nama kampung halaman).?', tanyaku lagi.

"um um", Ia mendengus membenarkannya.

"kong tra pigi Moti lia Papa p kubur (nggak ke Moti ziarah kuburan Bapak)?", tanya ku lagi.

ia menjawabnya "nanti pulang dari dara, Loloda (nanti balik dari kampung, Loloda)"

Hati ku berbisik ke wajah sendiri yang murung, aku ikut ah ke Moti, pulau yang telah menelan habis masa mungilku itu. Aku hanya ingin melihat halaman-halaman yang menjadi titik terjangnya keindahan impian. Yang membuat aku terbang tak tentu arah hingga begini jauh...

Kemudian aku memulai percakapan, dengan hati-hati berucap, "di Arab orang-orang baku perang (di Arab orang berperang), bom-bom jatong kase ancor (bom-bom jatuh menghancurkan) gedung-gedung deng (dan) ribuan manusia meninggal dunia. Bayi-bayi, anak-anak remaja, ibu ibu, bapak bapak, kakek dan nenek nenek. Bahkan Rumah Sakit, Sekolah, tempat-tempat Ibadah, dan wartawan pun ditembak Israel. Israel itu pengecut pada kemanusiaan. Kejam deng (dan) biadab, lebih kejam dari Nazi, lebih biadab dari Hitler di Jerman, lebih tra (tidak) bermoral manusia kaya (seperti) Mussolini di Italia. Israel itu dong (mereka) bekerja sama dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat dorang (mereka) juga ikut bunuh (membunuh) ribuan manusia, dorang (mereka) kase (berikan) alat perang ke Israel, kaya (seperti) kapal perang, senjata hingga bom-bom. Palestina deng (dan) Israel, sejak tanggal tujuh kemarin sampe (sampai) Sen bangun tidur tadi ini dong (mereka) belum berhenti berperang. Sen lia (melihat) deng (dan) membaca semua berita-berita itu di Instagram", kataku mantap, menampakkan keunikanku sebagai anak seutuhnya kepada Mamah, seorang perempuan yang melahirkanku dengan jeritan kesakitan, air mata dan kubangan darah dari rahimnya.

Lalu Mamahku menyahuti "Mamah sudah tau, jang kase ajar Mamah (jangan mengajari Ibu).!", katanya serius.

Aku senyum-senyum dan berkata, "saya, saya (iya, iya). Tapi maksud Sen, Mamah, hanya kase (berikan) informasi, kalau sudah sampai di tanah suci, Mamah tulis di kertas kata "FREE WEST PAPUA.!" Eh, maksudnya "FREE PALESTINA.!" hehehe. Hanya sebagai solidaritas saja. Karena yang Sen tau, Mamah, sekecil-kecilnya menunjukan solidaritas adalah menulis seperti itu, dan memostingnya ke sosial media yang dimiliki". Mamahku hanya mendengar, mulutnya malas bicara. Ia sibuk mengatur foto agar kelihatan lebih estetik di kopernya.

Aku sudah tidak lagi bercericau sebagai "anak mungil" kepada Ibunya. Aku kemudian beranjak pergi, dan adik perempuanku hanya menganga membisu keheranan menyaksikan wajahku senyum-senyum dan hati tertawa kecil-kecil. Dan aku menuju ke kamar lagi.

Di kamar, buku-buku yang berantakan, menambahkan pekerjaanku yang sok sibuk. Aku hendak mengaturnya, dan lekas membersihkan tempat tidur dan kamarku. Saat menyapu kamar, aku mendengar suara Mamah meledak jiwanya mengasihani teriba-iba "iii.., kasiang.., iiih, ana-ana ini kong. iii.., kasiang (kasihan.. ini anak-anak..)", aku penasaran suara itu tetapi enggan keluar, mencoba meraba-rabanya dari dalam kamar. Ada suara anak-anak menangis, bom-bom berbunyi amuk, orang-orang berlarian teriak-teriak dan bergema takbir. Suara-suara itu begemuru hebat, bersumber dari handphone Mamahku yang tak dikecilkan bunyi volumenya. Aku menduga, pasti Mamah menonton malapetaka yang terjadi di Arab, antara Palestina dan Israel.

Lalu aku menulis semua itu, semua pergolakan hari ini.


Ternate, 16 Oktober, 2023.

Lentera Merah

Komentar

Postingan Populer